flasback ke Cilegon tahun 1975-1994
Jalan Tekukur. Cerita bapak saya, kita belum punya rumah, kita juga belum dapat rumah dinas, dan rumah tekukur ini aslinya adalah rumah dinas Pak Sugiri Bapaknya Rama, namun karena pak Giri sedang training untuk waktu yg lama, maka kami diperbolehkan menempati rumah ini untuk sementara.
Rumah kami jalan Tekukur ini dekat ke sekolah saya TK II & SD I tinggal naik becak atau jalan kaki.
masa2 TK gak banyak yg saya ingat, guru tk waktu itu ada bu Enen, bu Kasti bu Rahadi,
temen TK saya Hendra, evi, prima, dhani, dian, dikshie...
kalau lihat foto diatas (foto 2017), kondisi bentuk nya tidak berubah sedikitpun dibanding tahun 1980, masih sama! TK II ini ada taman bermain, ayunan, jungkat jungkit , perosotan, dan ada bak pasir yg anehnya di kasing kerangkeng besi kyk penjara hahahaha , ini jadi bahan ledekan TK lain, kalo TK 1 istilahnya TK soang karena ada patung soang gede banget, TK II itu dijulukin kandang monyet hahahaha karena ada kerangkeng itu.
kami duduk di kelas dengan meja kotak, duduk melingkar saya lupa 1 meja kita duduk ber 4 kalo gak salah. kegiatan anak2 tk ya intinya main , nyanyi dan keterampilan / gambar.
ada momen yg saya inget saat kita main angklung, saya kebagian nada "6" (La) dan kita pentas entah acara apa ya saya lupa.
terus momen hari kartini, kita pakai baju daerah dan saya pakai baju bali, didandanin sama evi yuliasari anaknya pak sulaiman dan satu lagi namanya Melati yg orang bali di jalan madani.
bersambung...
SD I YPWKS
lanjut sekolah, masuk SD, sd nya pas disebelah TK II, waktu itu saya inget ada bis jemputan anak sekolah, dan kalau ketemu bis sekolah lain kita akan saling ledek, SD II keokan, hahahaha
SD saya sekelas sama Hendra, alm. Jhony auri, heru, ani, budi astuti, nama nama ini kelak ketemu lagi saat kita sekolah di sman 1 serang
https://id.wikipedia.org/wiki/Wulan_di_Sarang_Penculik
Sinopsis[sunting | sunting sumber]
Karena sibuk mempersiapkan peragaan pakaian ciptaannya, Ny. Surya (Nani Widjaja) mengirimkan anaknya Wulan (Yiyik Trisulo) ke villanya di pegunungan ditemani oleh pengasuhnya Nunung (Titik Qadarsih) Tidak jauh dari tempat itu sedang berlangsung perkemahan pramuka. Tono (Yoyok Trisulo) dan Budi (Bono Sudibyo) ikut dalam perkemahan itu.
Suatu hari saat Wulan sedang jalan-jalan di kebunnya yang luas ia diculik. Penculik minta tebusan sebesar Rp. 25 juta, bersamaan dengan itu Tono dan Budi ter[pisah dari regunya saat melakukan tugas mencari jejak. Tono dan Budi sampai ke gubuk tempat Wulan disekap, Wulan lalu diajak melarikan diri, polisi berhasil menggrebek penculik tetapi Tono, Budi dan Wulan tak dijumpai.
Begitu sampai jalan raya mereka menumpang mobil sayur sampai ke Jakarta dan lalu "ditangkap" polisi saat bermain-main di air mancur. Polisi menelpon keluarga Surya, Wulan di jemput ayahnya.[1]
Tahun 1980, kami pindah dari rumah jalan tikukur ke rumah jalan oxygen, agak jauh dari SD akhirnya bapak ibu menyewa becak untuk saya antar jemput sekolah. tukang becak namanya Pak Tukul, orang nya jawa banget, dengan sabar perlahan mengayuhkan becaknya dari SD ke rumah jalan oxygen, disini saya sering bareng sama Hendra, karena satu arah, tapi karena saya gemuk, saya duduk di jok , hendra duduk di bawah tempat pijakan kaki hahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar