Minggu, 16 Agustus 2020

Cerita SMANSA "Pertama kali masuk SMANSA"

Smansa Serang

Juni 1992
Ada sensasi yang berbeda, ketika melangkahkan kaki untuk kali pertama ke dalam koridor sekolah ini, ada rasa "WOW, saya udah jadi anak SMA, hmm Gimana ya nanti?"

Koridor SMANSA berpintukan besi teralis yang bisa di geser, berlantai abu2 berukuran 20x20cm khas bangunan lama, sedikit berdebu, tembok nya berwarna kuning kusam, dihiasi beberapa lubang bekas paku.

Di sebelah kiri, ada mading, aneka tulisan, warna, dan pengumuman menggambarkan berbagai kegiatan yang seruu, di kanan, ada karton manila besar warna merah jambu berisi foto & nama alumni yang berhasil masuk PTN , buah kebanggaan bagi sekolah dan so pasti guru2nya.

Dua tiga langkah aku berjalan, di sebelah mading ada pintu kayu, berwarna kecoklatan, kelihatan kayunya sudah tua, ada beberapa tambalan dempul di bagian tengahnya, diatas pintu ada Plang nama: M Erry Sahuri. "hmm... siapa ya?"

Langkahku terhenti begitu melihat suasana bagian dalam, ada sebuah lapangan basket dengan lantai warna warni, ring basket nya dari besi ,papan nya dari kayu, terlihat sudah lama sih, tapi tampaknya masih cukup kokoh,
beberapa senior dan staf guru terlihat mondar mandir , kaki ini terus berjalan, tak disangka saya melihat muka yg familiar, setlah diingat-ingat, oh iyaa itu kan Kholis, teman sekelas saat di SD 1 YPWKS.
Setelah basa basi ngobrol sana sini nostalgia jaman sd, kita pun sama-sama menuju aula, menyusuri koridor bangunan zaman belanda yang kuno, dengan pintu kayu berwana coklat kemerahan, diatasnya ada ventilasi udara dengan kawat kotak2, yg khas.

Sesekali saya mengintip ke dalam ruangan kelas melalui jendela kaca 🙂, ada kakak kelas yg sedang belajar, ada juga yg berduaan hehehe....
takjub juga melihat sekumpulan putih-biru diantara putih abu2, dengkul masih keliatan nih hahaha.

kita pun masuk ke dalam aula besar, eh, sebelum masuk aula, di sebelah kanan ada sebuah pemandangan menarik: sepeda balap bersandar di tembok, unik karena ada klakson tetot kyk yg dipakai tukang jualan roti.

Didalam Aula, saya melihat sekeliling, keliatan sih beberapa teman dari sd-smp juga disini, Rio Darmawi, Jhoni Auri, Nurul Amri, Febri, Dianto, Iman Ardila, Ahmad Iqbal, Anie Melani, Vera Malina, Luvita, Gita Widya, ah, lumayan banyak nih teman2 lama, jadi suasana gak terlalu asing.

Saya pun bergabung dengan mereka, sambil ngobrol2 hahaha hihihi

beberapa kali saya lihat kakak2 kelas yg saya kenal , ya karena dulu mereka juga kakak kelas di sd ypwks atau smp pulomerak, seperti , Alm. Yoga, Oman, Olga, Iyonk, Danang, dan lucu banget deh, mereka kompak pakai tas koper president yg dulu ngetrend di jaman SD.
Bersambung...

Cerita SMANSA "Penataran P4"

Penataran P4 tulisan ini cuma berdasarkan ingatan saya, monggo ditambahkan kalau ada kejadian2 lucu dan momen yg lebih detail. --- Juli 1992

Kami dikumpulkan di didalam aula, ruangan aula ini seperti 3 buah kelas yg dijadikan satu, ada 3 buah pintu, 4 buah kipas angin besar di langit2, lampu neon berjajar rapih, warna kap nya sudah menguning, ruang nya cukup luas bisa nampung 300 orang, aula ini di sisi utara dekat wc, lantainya lebih tinggi 3 ubin, ya seperti panggung --- Masih pakai putih-biru, kita di perkenalkan dengan pengurus osis, saya agak lupa nama2nya, ada kak Dila, kak Iwan Sugiarto, kak Alit , kak Manik, kak Agam, kak olga, Kak Deny, pokoknya banyak deh. suasananya rameee banget, rasanya senang betul kita jadi anak sma, Kita duduk lesehan di lantai, tentunya ada sedikit aroma bau kaos kaki jempol badeg yg tercium hahaha... Saya duduk deketan sama temen2 cilegon, andi, dianto, hendra , kholis, alm.jhony auri, rio ceker, madliyas, mukti wibowo, sigit. beberapa kakak kelas memberi pidato sambutan, setelah itu ada sambutan dari guru namanya pak Wawang sufri, beliau membuka sambutan dengan sejarah sekolah, smansa berdiri tahun 1952, dan alumninya yg sudah banyak menjadi pejabat tinggi dan sukses di berbagai bidang. Pak Wawang juga adalah alumni smansa serang, yg akhirnya menjadi guru olahraga. (Saya pernah dengar cerita dari Pak Supriyadi - guru agama, jaman muda dulu, pak wawang adalah murid smansa yg sangat lincah dan jago olahraga) Pak Wawang juga memberi arahan untuk kegiatan berjalannya penataran p4 yg akan dilangsungkan seminggu kedepan --- Pembagian kelas kita dibagi per kelas, entah berdasarkan apa , saya masuk kelas 1-2 sama Andi, sohib saya yang satu sekolah sejak SD ( luar biasa bukan?) bahkan sekarang rumah kita pun tidak jauh2, sama2 se kota depok, Rendra nila, nining, zainur reza, Winny, pendamping kelas 1-2 saat itu adalah kakak Dila, kak ... cewek (gak ingat namanya, tapi saya ingat bapaknya jaksa) dan satu lagi, seorang kakak kelas, namanya Bambang, yang super duper ekspresif, luar biasa kocak abiisss, dengan cerita banyolannya, dengan puisi nya, gerak gerik nya sangat komikal, belakangan ketahuan kalau ternyata dia adalah anggota teater awan (teater nya smansa) Entah bagaimana kabarnya kak bambang ini, saya yakin kalau kalau dia ikut stand up comedy di tv, pasti bisa jadi juara. --- Kembali ke laptop, Masa penataran ini adalah masa saling kenal mengenal dengan teman baru, ada beberapa yang sepertinya sudah dikenal oleh kakak kelasnya karena dulunya satu smp. Ada yang ketemu temen SD, ada yg ketemu temen TK, seruu deh. Hari pertama penataran, saya inisiatif langsung memimpin untuk pemilihan ketua kelas. Banyak yg mengusulkan nama Rendra, yg merupakan siswa populer dan berprestasi di smp nya dulu. Akhirnya Rendra terpilih sebagai ketua kelas dan sekretarisnya bernama nining. Selama 5 hari Kami diajar oleh bapak ibu guru mengenai Pancasila dan butir2nya, diselingi kegiatan2 yg dipimpin oleh kakak kelas. Di sela-sela penataran, Bambang, pendamping kita yang kocak itu bercerita: "saya senang mendengarkan radio" saat itu di kota serang, ada stasiun radio lokal namanya PBS Pahla Budi Sakti ada acara kirim puisi dan dibacakan di radio itu setiap selasa malam. saat itu 99,99 % puisi yg dibacakan adalah soal percintaan dan curhat. Nah Suatu hari Bambang pun mengirimkan puisinya. Judulnya "kelas 1-2" Kelas 1-2 kami duduk satu bangku dua dua kelas 1-2 kelas kami satu, lampu nya dua kelas 1-2 dst.... dst.... ya itu yg saya ingat kebayang dong, itu pendengar radio pasti pada cekikikan, lha wong puisi nya kok lucu begitu bisa aaee mas Bambang, hahaha sayang sejak beliau lulus sekolah, saya belum pernah bertemu lagi. ingin rasanya ngobrol dan dengar cerita2 nya yg seru dan lucu dengan gaya komikal nya. saya merasa kalau saat ini beliau pasti sukses berkarya di dunia penulisan, teater atau dunia media. Lapangan Olahraga Sekolah Smansa ini bangunannya kuno, ruang kelasnya lurus membentuk segi empat mengelilingi lapangan basket ditengahnya. Di lapangan basket ini lah olah raga, upacara, dan segala macam aktivitas kegiatan sekolah. jadi wajar kalo lantai lapangan cat nya sudah pudar tergerus. sudah tradisi kalau murid2 baru pasti disuruh ngecat itu lapangan. Pak Diah Dirman, Guru olahraga yg memimpin kegiatan pengecatan ini. saya kebagian sekaleng cat warna merah bata, dan sebuah kuas. warna merah ini untuk warna dasar lapangan. teman saya andi dapat warna putih untuk garis. selama beberapa hari kita cat itu lapangan, dan akhirnya selesai lah, lapangan basket, volley, badminton semua jadi satu, hanya garis nya yg membedakan. capek tapi bangga lho. Disela-sela penataran, Saat jam istirahat kita dilatih baris berbaris di lapangan basket, dan heran kok saya buruk sekali dalam hal ini, kaki dan tangan suka gak singkron, beberapa kali cara berjalan saya ditertawakan, karena berjalan dengan kaki kiri maju tangan kiri juga maju, lalu kaki kanan maju tangan kanan maju, hahahaha kok bisa gitu ya, aneh. Ternyata baris berbaris ini juga ajang pemilihan siswa untuk pawai obor 16 agustus malam dan upacara pagi 17 agustus di alun2 serang. Dan karena cara baris berbaris yg lucu, akhirnya saya pun tidak terpilih mewakili sekolah, Lumayan lah yaa kan jadi gak usah capek2 ikut pawai obor malam dan upacara pagi di alun2 Hihihihi.. merdeka! Tapiiii pada akhirnya pun saya sudah siap di alun2 serang sejak jam 8 pagi, karena diminta pak Diah dirman ikut lomba sepeda santai sama Ismail Arif , Iip, Yan, Muchtar pinata, dan satu lagi si Muhammad Effendi , dia ini gilee beneer deh, rumahnya tuh di PCI, berangkat dari pci - ke serang - lomba sepeda santai keliling kota - dan pulang balik lagi ke pci dengan naik sepeda balap warna kuning-hitam nya itu. Alamakjaaan..... kuat banget deh tuh betis hahahaha

Hari itu kebetulan adik saya juga mewakili SMP Pulomerak lomba senam SKJ di GOR Serang, jadi kami berangkat bareng ke serang dianter Bapak, sepeda ferrari biru-putih saya harus dicopot ban depan nya supaya bisa masuk bagasi. siangnya kami dijemput lagi sama Bapak dan kembali ke rumah di Cilegon.

Lomba sepeda santai ini ternyata sama sekali tidak santai, karena rute nya lumayan jauh, karena seingat saya, perjalanan memakan waktu sampai 2 jam, kita start jam 08.00 dari alun2, ke kaujon, lalu muter naik perbukitan di serang selatan, dan kembali lagi ke alun2 jam 10 lewat. banyak bapak2 yang kewalahan karena rute nya memang jauh, saya ingat ada anak2 yg jatuh dari sepeda, kepalanya berdarah, karena medannya naik turun bukit dan jalannya berbatu jadi pasti sulit mengendalikan sepeda. tapi tak lamaada ambulance yang datang. saya pun alhamdulillah lancar dan selamat sampai finish di alun alun.

Bersambung.. .

Jumat, 07 Agustus 2020

Cerita SMANSA 1-5 Kelas Sejuta Pesona

1-5 Kelas Sejuta Pesona


Setelah acara penataran selesai. kita pun dibagi bagi ke dalam kelas masing2. 
Kelas 1-5 ini lokasinya kalo kita masuk dari gerbang sekolah, belok kiri,lurus nah pas di pojokan. Pintu nya 2 lembar, di bagian atas ada 2 buah kaca, pintu kayu khas jaman dulu, berwarna merah  marun lubang kuncinya bolong, gagang pintu nya kokoh,  dari besi warna hitam, terdapat dua gerendel berwarna perak ada di bagian bawah pintu. (lho kok jadi bahas pintu sih? )
saya pun masuk kelas, berhenti sejenak, lihat kiri kanan.. dan... hati ini girang bukan kepalang, horeee... sekelas sama Dayana Soemirat hahaaha....

Beberapa teman dari cilegon ternyata sekelas, Tommy Barus , Dharmawan Hendra jhony pasaribu, febri, gita widya Regita Jung, Adrian Susatio,  Dianto Mauriza, Madliyas, ah.. siapa lagi ya lupaa...
saya mencari bangku kosong, sepertii biasa anak cowok pasti milih deretan belakang lah yaa, tapi deretan belakang ternyata udah penuh, 
saya lihat kiri kanan, ah sebelah kanan, baris kedua dari belakang kosong, saya pun menaruh tas ransel alpina warna abu2 di kolong meja,  teman yg duduk disebelah saya tersenyum dan ngajak salaman, 
"kenalin saya Kasmudin , asal madura, tinggal di banten lama, tapi nyantren di kaujon", 
"ohh... gitu, kenalin saya Suryo dari cilegon " jawab saya singkat.

di baris sebelah kanan saya ada mahluk mahluk manis, Evi Sofia & Dayana, terus saya ingat ada  Laura irawati, Wiwin Estiningrum, Endang Srimulyani, Nurul Thon Badawi, Dewi Lie Kurniawan, Ratna Sri Rejeki, Yani Metasari sebelahnya ada Yuni Hastuti, Elly Susanti, Yuni intan sari, cowoknya ada Ian Solihin, Nana Mulyana Ranu yg pake tas akar bahar khas banten, Ade ahmad, Badrudin yg orang menes, Muhtar yg pendiam tapi kocak, 
hari pertama di kelas, temen2 terlihat lucu dan masih pada malu2,  masih penjajakan satu sama lain.

didepan saya ada cewek hitam manis rambutnya dikuncir dan berkacamata, makan permen warna ungu (permen apa ya?) , dan kalau nyanyi suaranya baguuss deh, 

"Lia" begitu dia menyodorkan tangan mungil nya ke saya. 
"salam kenal saya suryo"
"kenalin gue Joni" tetiba dari belakang ada yg cengar cengir nyerobot mau kenalan juga sama Lia Mulyati hahaha

di bangku belakang, mejanya disambung jadi 3 meja, karena emang muridnya banyak,so pasti meja belakang ini emang yang paling reme banget dan seru,  susunan personil belakang: Hendra Dharmawan Dianto Mauriza  Tommy Barus, Donny Lidtourento,  Ardiansyah, Roby, ini dia biangnya kehebohan hahaha, saat proses belajar, celetukan celetukan lucu yg bikin geerrrr pasti datang dari meja belakang ini, 

Pelajaran Fisika, gurunya pak Aang tapi mukanya miriiip banget sama salah satu temen kita, si GuGun hahaha walaupun dia menyangkal, "ah mirip gue dari mana" katanya , yo wis lah biarin,  lumayan deh bikin saya & Kasmudin cekikikan.

Kasmudin ini setelah saya mengenal lebih jauh, ternyata asik dan baik orang nya, ngaji  dan hafalan Quran nya bagus (iyalah wong anak pesantren) dia suka menulis, pernah dia bingung mencari obyek tulisan, lalu saya bilang "kenapa tidak menulis tentang saya aja?" , eh ternyata kasmudin setuju, akhirnya dia mewawancarai saya, tanya2 perjalanan hidup saya sejak lahir sampai sma, hmm sebetulnya tidak banyak cerita dari saya yg menonjol atau berprestasi, soal hobi, olah raga, sampai cewek impian juga rasanya biasa saja,  tapi   kegiatan sehari-hari saya ternyata menarik buat kasmudin. belakangan tulisannya ternyata dipuji oleh mentornya, yg merupakan kakak kelas dan pembimbing mading sekolah masa itu.

Guru bahasa indonesia namanya Bu KinKin yg waktu itu sedang hamil besar,  ngasih kita  tugas untuk berpidato di depan kelas. Satu-persatu semua murid maju. ada yg bawa contekan, ada yg lancar, ada yg bingung celingan celinguk kehabisan kata2, yg akhirnya bikin seisi kelas jadi cekikikan😁. 
Tapi tidak dengan Kasmudin, dengan percaya diri, dia maju, dan berpidato tentang Nabi Muhammad SAW, sejak lahir, masa muda, sampai menjadi nabi, kita semua terpukau, tutur bahasa nya tertata rapih, penggambaran dan  pemilihan katanya membuat kita terpana sekaligus bengong, 
Bu Kinkin saja memberi pujian khusus buat kasmudin, "bagus sekali, suara nya juga lantang" 

Beberapa minggu kemudian, ada lomba dakwah yang diadakan islamic center serang, Pak Wawan, guru agama menugaskan kasmudin untuk ikut lomba dakwah. 
saya sendiri tidak nonton lomba nya, tetapi keeesokan harinya, kasmudin masuk ke dalam kelas,  jalan nya cepat sambil  tersenyum lebaaar banget, dan ditangan kanan ada piala , lalu dia duduk di sebelah saya.
 "Alhamdulillah" kata Kasmudin, 
"wah, Kas kamu juara?  juara berapa?" tanya saya
"Alhamdulillah saya juara satu!" jawab Kasmudin dengan pede
"wah gileeee... kamu memang hebat Kas" sambil saya tepuk bahu nya.  
"ayo sana  segera ke Pak Wawan". kata saya, 

Hari sabtu sore, saat upacara , (inget masa kelas 1 kita masuk sore, upacaranya hari sabtu sore), kasmudin dipanggil ke depan oleh kepala sekolah, diberi piala dan diumumin  bahwa dia juara dakwah tingkat SMA se-Kabupaten Serang. 
saya sebagai teman sebangku ikut bangga dong.  

Pelajaran keterampilan jahit menjahit, 
Ibu guru nya cantik dan baik, namanya Bu Tatat, beberapa kali anaknya yg masih balita diajak ke kelas, anaknya cewek, dipakein jilbab jadi tambah imut nan lucu. 
kita diajarin bikin berbagai macam pola jahit,  tapi di awal2 kita diajarin dulu teknik menjahit dengan jarum, 

"Yaahhh... yg bener aja nih kita menjahit, gak ada keterampilan lain apa?" beberapa temen yg di deretan belakang ngeluh, tapi mau gimana lagi. 
Minggu depannya, sebelum pelajaran usai, Bu Tatat ngasih tugas menjahit buat kita. yg bikin anak2 cowok ngeluh (lagi), Ranu ngebujuk ke si Wiwin, 
"eh Win bikinin gue jahitan doong", katanya dengan penuh harap tapi manja sekaligus memelas, yang tentu saja ditolak mentah-mentah. 😄hahahaha

sepulang sekolah, Jhony perdamean dari belakang ngomong ke saya, 
"udaah lu jangan bingung, ini kita bisa bikin pake mesin jahit kok."
"ah yg bener lu Jon?"
"suwer. lu ikut deh kerumah gue, ntar minta bikinin sama nyokap" kata Jhony 
akhirnya pagi sebelum berangkat sekolah, saya ke rumah Jhony di sumampir, dibuatin lah itu tugas sama nyokap nya jhony (terimakasih ya tante). "cepat & praktis" 

Saat tugas jahit dikumpulkan, diperiksa satu-satu sama bu Tatat. 
"Suryo , Jhony, maju kedepan!" 😡, 
"ini kalian pasti pake mesin jahit!!, tidak boleeh begini, kan sudah saya bilang jahit pakai tangan, kalau mau dapat nilai kalian berdua bikin lagi, dan dikumpulkan minggu depan !!" 
"tapi buuu??!"
"tidak ada tapi tapian, udah sana duduk!"👉
Geng barisan belakang cekikikan sekaligus nyela, 
"mampus luh, lagian sih pake mesin",  
rasa malu kesel dan kecewa bercampur jadi satu. nunduk, gak berani saya menatap mahluk-mahuk manis yg ada di kelas, duh mau dikemanain ini muka, jatuh terpuruk lah level kharisma dan kegantengan saya dihadapan cewek-cewek, hahahaha :).

sebetulnya ada beberapa anak cowok yg saya tahu pake mesin jahit juga, tapi mereka beruntung gak ketahuan, senyum mereka lebar banget dan penuh rasa kemenangan. Siiyaaaall. 
dan akhirnya di nilai Rapot, mata pelajaran keterampilan saya dapat nilai "6" , aduuh please deh Bu Tatat yg baiiik, kok tegaa amat siiih sama sayaaaa.😭

Murid Baru
Sebulan kita sekolah, udah lumayan saling kenal, udah berbaur, kita udah mulai ngerti sifat2 temen, udah ngerti siapa yg jago basket, kyk Donny Lidtourento, Solihin, yah ternyata anak klub basket "gundala",  panteslah yaaa,  terus yg suka nyanyi, yg suka jajan (gue ding✌), yg pinter, yg kocak, baik yg pendiem, yg cantik.. eiits ini mah dari hari pertama udah tau hihihihi 😁

pelajaran PMP, gurunya Pak Almasis Fathoni, pak Almasis ini tinggi, berkacamata dan berkumis, naik motor vespa warna biru, cara ngajarnya sabar, enak dan santai, kita jadi cepet ngerti, apalagi PMP kan bikin ngantuk, kadang Pak Almasis menyelingi kita dengan cerita2 masa muda nya dulu yg saat KKN di sebuah desa, disana malah disuruh ngajarin ngaji anak2, akhirnya pak Almasis di desa itu dihormati dan tidak kesulitan makan, itulah berkahnya.

Nah, suatu sore , saat matahari mulai condong ke barat, duh silau bener deh, soalnya kelas kita tuh tembok atasnya jaring2 kawat bolong, dibawahnya kaca, gak ada gorden pula, jadi silauuu meen, tapi buat saya ini  jadi pemandangan indah, karena buat mahluk-mahluk manis yg berpipi putih akan keliatan kemerah merahan kena pantulan matahari, ciee ciee uuhuuuyyy,  
hari itu  kita sedang belajar butir2 Pancasila, Pak Almasis seperti biasa ngajar dengan sabar dan santai sambil berdiri, tiba-tiba ada yg mengetuk pintu.

"tok tok tok permisi..." seorang guru masuk, perawakannya agak kecil, lincah, pakai sepatu kets warna putih, namanya Pak Diah Dirman, guru olah raga.

"permisi Pak Almasis, mau nganter murid baru"
"oh silahkan" jawab pak Almasis
"anak-anak ini ada murid baru, pindahan dari bogor" 
Dan masuklah si murid baru...

saya, hendra,  tommy, dianto, tyo, ketawa ngakak sejadi jadinya, "huahahahahaha",😆 

"perkenalkan namanya Aton Ikhnaton", kata pak Diah sambil bingung, 
"Lho kenapa nih? emangnya kalian udah pada kenal?" 

"Wooiii Ton, ngapain lu disini?", Tommy  teriak kenceng banget,  
"hahaahaha" 
Aton cuma cengar cengir sambil milin milin rambut nya yg ikal.
"udah kenal paak, ini temen saya dari SD-SMP" jawab saya

akhirnya aton duduk dibelakang deket Roby, Donny Lidtourento & Hendra, karena sisa bangku kosong karena ada teman kita (andriansyah) pindah ke sekolah lain.
sore itu, suasana kelas makin seru, karena Aton udah banyak yg kenal dan aton mahh memang kocak dan supel, cepet akrab sama temen2 sekelas. 

Jam Istirahat berbunyi
Jam istirahat kita jam 15.00 s.d 15.30, sore, tanda bel istirahat diumumin pake toa sekolah yg disambung sama sirine, nngguuuiiingngng ttoooeeeettttt, kira2 gitu deh bunyinya hahahaha jadul banget yak.

isi kelas berhamburan keluar, ada  beberapa tempat yg dituju sama temen2, di sebrang sekolah ada baso mas mintox, baso nya kumplit, ada yg kecil, polos, urat dan yg segede bola tenis, ada mie ayam dan es puter juga, biasanya cewek nih yg suka baso pake sambel sampe kuah nya merah, Vera Malina, Andriz Apriyanto, Hayyah Azwar suka makan disini,  kalo saya jarang2 kesini,  kudu nabung dulu 2-3 hari, maklum uang jajan sehari cuman 1000 perak, itu pun yang 400 perak buat naik bis pp serang cilegon, sisanya baru buat jajan. 

Foto di warung bakso mintox


Disamping  sekolah, ada "barber shop" alias tempat cukur , ukuran 3 X 3 meter, didalamnya ada 2 kaca besar, ada 2 buah kursi khas tukang cukur jadul yg gak bisa disetel naik turun, ada kipas angin di pojok kiri atas, yang penutupnya sudah entah kemana, dibalik pintu ada sapu, diluar ada  serokan dan  tempat sampah yg penuh rambut, artinya pelanggan hari itu lumayan banyak. 
ilustrasi pangkas rambut jadul


Mang Aceng namanya, dia selalu rapih pakai kemeja yg dimasukin ke celana bahan, badannya tinggi, agak gemuk,  berkumis, rambutnya mulai memutih disisir rapih klimis ke arah kiri, di saku kanannya ada sapu tangan untuk mengusap keringat di dahi. Maklum jaman itu barbershop pakainya KN alias kaca nako, belum ada AC,  
Beberapa kali saya cukur disitu, Mang Aceng selalu menjawab "terserah aja" kalau ditanya "berapa ongkos cukur nya?" saya kasih 500 perak, kadang 1000 perak tergantung isi kantong, Mang Aceng pun senang, 
"terimakasih dik, semoga nanti pada sukses jadi orang ya, aamiin yra“. gitu doanya buat kita. (mang Aceng semoga sehat selalu ya mang).


foto: lokasi pangkas rambut mang aceng yg kini sudah berubah.


Sebelah nya pangkas rambut Mang aceng,  ada warteg. saya suka makan disini karena murah, penjualnya ibu-ibu, Warung ini cukup ramai,  Sigit Nur Rachmat, alm Jhony auri, Rio Ceker, Nurul amri, Irul, Telly, Rd Suryana, Iji, dsb suka nongkrong disini, 😜(sssttt...)  di samping warung anak2 suka pada ngerokok, karena memang tempatnya cukup strategis dan tersembunyi😉✌. 
Menu favorit saya adalah nasi uduk, tempe orek, telor balado 1/2, sama teh manis, pas 400 perak,  jadi saya punya sisa cukup uang buat ongkos pulang naik bis. 

Tempat jajan alternatif ada di antara ruang guru dan musholla  kantin kecil dikelola oleh penjaga sekolah, disini juga  jual alat tulis, berbagai cemilan cepuluh, juga aneka gorengan. biasanya anak2 cewek yang suka kesini kyk Ratu Fitri Fauziah, Riny Handayani dan geng nya, Meita Nurdiani, Anie Meilany, Novie Henty, karena praktis gak perlu jauh2 keluar sekolah. Saya juga suka kesini setelah sholat ashar, sambil cuci mata lihat mahluk2 manis, 😍uuhuyy seegerrrrr.

ada kelakuan gokil anak2 cowok , kalo ada yg duduk2 ngumpul gak lama pasti ada yg teriak SLAAAMMM...!!! langsung pada loncat tiban tibanan wakakakakakak

slam!!!



Sholat 
Musholla sekolah ini adanya agak di belakang, hampir di ujung antara lab bio / kimia dan kelas sos,  kita wudhu pakai bakiak kayu, kalo jalan suaranya asik deh, “ tak tok tak tok”, 
Foto bakiak kayu buat wudhu

tempat wudhunya dekat taman di depan lab kimia / biologi, keran airnya beberapa sudah patah, dan beberapa lagi ada yg diganjal pakai kayu & karet bekas ban dalam sepeda jadi airnya seditit menetes.
di musholla ini gak ada rak sepatu, jadi berserakan aja gitu, dan baunya jangan tanya deh. Bhuadeggg 😖hahaha.
Mushollanya gak terlalu besar, bisa nampung  10 orang lah kira2, sejadahnya juga bau badheg, karena ruangannya lembab. Kipas angin besar diatas tidak cukup kuat untuk mengusir bau nya. Tapi disitulah kita jadi belajar sholat yg khusuk, karena cepet2 pengen selesai hihihihi.

Gita, yang tomboy dan rambutnya pendek ala demi moore ini ternyata rajin sholat lhoo, entah beneran atau emang ada cowok yg diincer, hihihihi.. tapi ya judulnya sholat sih ( maap git,  jangan cubit gue ya pliss)
suatu hari pernah ditanya sama aton,
“Git, mau kemana?”
“sholat lah"
“Emang lu masih inget gerakannya?”
“sialan”

Hahahahaha itu lah salah satu kocaknya si Aton Ikhnaton dan geng bangku belakang, jahil lucu dan membuat suasana selalu hangat dan ceria.

Pelajaran Sejarah,
kami diajar oleh pak guru yang menyenangkan dan akrab, berkulit putih dengan rambut ikal, posturnya mengingatkan saya dengan pelawak S.Bagyo, beliau kalau ke sekolah naik Sepeda gunung warna merah dan pakai topi,  kalo ngajar gaya bicaranya lucu,  medok jawa banget.
saat hari pertama ngajar kami, pak Dartoyo memperkenalkan diri, 
“Nama saya Pak Dartoyo, asal dari Golden Water”
“Hah? Apa?” kita bingung lah ya
“Ada yang tau golden water?” tanya Pak Dartoyo sambil mengangkat tangannya.
Saya nengok ke kanan sambil senyum ke arah Day... eh maksudnya kebarisan anak2 yg paling belakang, mereka juga cuma cengar cengir, si Roby, Ranu, Dony juga geleng-geleng.
Pak Dartoyo tersenyum lebar menahan tawa, “Golden itu emas, Water itu boso jowone Air/Banyu, yaa Banyumas”  begitulah perkenalan beliau.
Hihihi 😄 baru kenalan aja udah lucu si bapak ini.

Pelajaran dimulai… pak Dartoyo ini kalo ngajar seperti dongeng, lha emang pelajaran sejarah kan emang banyak cerita nya ya, tapi tidak membosankan, selalu diselingi humor dan lucu karena medok jawa nya itu
iseng-iseng setiap pak Dartoyo selesai bicara, saya mengetuk-ngetuk meja dengan pulpen, torok tok tok tok… , torok tok tok tok… temen2 yg di sekitar saya, tio,  lia, evi, yuni, kasmudin, endang, pada cekikikan.
Satu kali saat pak Dartoyo bicara, dan suasana cukup hening , suara torok tok tok tok… kedengeran jelas banget,

spontan pak Dartoyo melihat saya, kirain mau marah, tapi beliau malah tersenyum lebar 😀,
“lho kok ? saya ngajar kayak dalang ya?, hahahahaha”
Saya salah tingkah lah, sementara yg lain cekikikan.
"Yowis ngomong jowo wae",
Pak Dartoyo melanjutkan pelajaran pake Bahasa jawa yg medhok, saya juga  menimpali dengan ketuk meja ”torok tok tok tok… jadi mirip pagelaran wayang kulit
hahahahaha,😁 ini salah satu pengalaman lucu yg tak pernah saya lupakan.

Pak Gunarto
Kimia, pelajaran ini baru buat kita kelas 1 sma, karena di sd-smp kan gak ada.
Pak Gunarto kelihatan nguasai kimia banget, pinter dan  ceplas ceplos kalo bicara, bahasanya enak di cerna, mungkin karena masih muda, jadi kita gampang ngerti, dan kimia yg sulit pun jadi terasa mudah.
Gini2 saya dulu kimia dapet nilai 8 di rapot “ehem” (sok batuk 😜).
Nah, suatu hari, entah darimana beritanya, kita denger2 gosip Pak Gunarto mau nikah.
Saya sama Jhoni Pasaribu ngobrol di belakang,
“Jhon kita ngasih kado gak nih buat pak Gunarto?”
“boleeh, gue setuju, yuk kita patungan” kata Joni

Kita sekelas 1-5 akhirnya ngumpulin duit selama beberapa minggu, ya maklum nyicil pake uang jajan, duit nya dikumpulin ke Imas Maisaroh, bendahara kelas 1-5. Lumayan, terkumpul beberapa puluh ribu, pada jaman itu, uang segitu sudah lumayan besar.

Sebelum masuk sekolah, Saya & Joni Pasaribu mampir ke Toko Edi, Cilegon, nyari kado yg cocok & sesuai budget. Setelah bingung milih ini itu, akhirnya saya nemu satu set cangkir & piring makan yang cantik, warna kuning krem dengan motif gambar bunga.



“Ah ini aja Jon”, kata saya, 
Joni pun setuju.

Kita bayar di kasir, gak lupa sebelum dibungkus kita kasih kartu ucapan “ selamat berbahagi dari murid-murid, kelas 1-5”.
Kita pun lanjut berangkat ke sekolah naik bis “Tali Jaya”, bis ¾ warna putih, bergaris biru, dan supirnya gondrong, 
pak supir ini pun sempat menyapa saya, "sampeyan sering naik mobil saya ya dik?" dengan logat khas madura. 
saya jawab, "iya kebetulan pak
memang secara kebetulan saat berangkat / pulang sekolah, ndilalah saya kok sering naik bis tali jaya putih yg disupiri bapak gondrong madura ini. 
Buat pak supir bis tali jaya gondrong madura, semoga bapak barokah sehat selalu ya. aamiin 

20 menit naik bis, sang kenek berteriak bor..!! bor..!! Saya & Joni akhirnya turun & lanjut jalan kaki ke di acara ke pernikahan pak Gunarto, kita pakai baju sekolah putih-abu-abu,  saat itu pak Gunarto & istri bahagia sekali,  mempelai pakai blangkon, baju beskap warna hitam, dan kain jarik warna cokat, dipadu kebaya dengan warna yang serasi.
Hadiah kita kasih langsung ke Pak Gunarto, Kami pun pamit  setelah makan kenyang.

Seminggu kemudian, saat pelajaran kimia, Pak Gunarto senyum lebar sekali😁. Untuk berapa saat, beliau melihat ke sekeliling kelas,  
“terimakasih atas kado nya yaaa" 
"sama-sama paak..."

Pak Sutarjo
Pelajaran matematika memang sulit buat sebagian orang tidak terkecuali gue, gak terlalu suka, yah kyknya gue memang gak berjodoh dengan matematika, dari sd sampe kuliah nilai matematika gue selalu ngepas, itu aja udah sukur , yg penting lulus, tapi nilai pelajaran gue selain matematika hmm… jangan tanya.........., sama aja ding ngepas buat lulus, hahahahahahaha😅

Nah guru matematika kelas satu ini unik sekali, dan luar biasa sabar. Namanya Pak Sutarjo, motornya vespa warna biru, badannya tinggi, rambutnya ikal, murah senyum, kadang tanpa ekspresi, gerak geriknya lucu, kalo anak2 pada rame ngobrol, pak sutarjo ini mah cuek aja, tetep ngajar seperti biasa, gak marah,gak negur juga, betapa sabar dan baik.

Suatu hari ada ulangan matematika,  dan si bapak guru ini cuek aja lho, duduk santai di depan kelas, tanpa ekspresi,  yg nyontek yg tukeran lembar jawaban, yg ngobrol, didiemin aja tuh hahahahahaha tapi biar kata nyontek dsb, yaaa kok nilai saya pas-pasan aja yaaa? kalo gak 6 ya 7 😌


Endog Ceprot
Dua Kata ini gak akan pernah lupa, kata Endog Ceprot cuma diucapkan oleh satu orang di dunia ini, Siapa lagi kalo bukan guru biologi terseru: Pak Nadria, guru yang menyenangkan, lucu , bersahabat. (malah endog ceprot keluar pula di soal ujian pilihan ganda hahahaha😆)
   
Gaya ngajarnya ceplas ceplos lucu dan rada vulgar, makanya mudah dimengerti, berbagai istilah biologi apalagi bab reproduksi so pasti jadi bahasan paling seru!!

Pak Nadria pernah bercerita jaman dia sekolah dulu, pas di lab tiba2 kaget,
“Pak Pak! Ini apa ya?” Pak Nadria muda memanggil guru nya,
“ini pak coba lihat di mikroskop”
“lho ini apa ya?” kata guru nya
Di dalam mikroskop tampak sebuah benda berongga seperti gunung ada banyak gua berongga.
“kamu dapat ini dari mana” tanya si pak guru 
“ya dari sini pak dari meja” kata pak Nadria muda
Si pak guru pun bingung.
Setelah sekian lama, menjelang kenaikan kelas, pak Nadria muda bicara ke guru lab tadi
“bapak masih ingat dulu sama benda aneh yg kelihatan di mikroskop?”
“oiya ingat, memangnya apa?”
“maaf pak, itu Korong (upil) saya” kata pak Nadria muda
Hahahahaha, mereka pun tertawa.

Mungkin gara2 itu pak Nadria jadi guru biologi

ketika kami alumni 94 datang ke Smansa tahun 2016 untuk memberikan hadiah keyboard sebagai sumbangsih dari angkatan kami,  saya bertemu dengan pak Nadria, saya bersalaman dan berpelukan erat dengan beliau, beliau pun menyapa : "ini suryo kan ya?" ,alhamdulillah beliau masih ingat saya.


next....
Pak Wawan Wahyudin guru agama
Pak Aang FIsika
Pak .... guru sejarah (maaf lupa)
Bu .... guru bahasa inggris (maaf lupa)


Class of Rock
Kelas 1-5 ini memang keren dan asik!
kompak sekali.
saya, tommy, suka bawa🎸🎶 gitar ke sekolah, waktu jam istirahat, kita suka jreng dan nyanyi bareng di dalam kelas atau diluar kelas. belakangan donny juga ikutan belajar gitar sama2 kita.
Posisi kelas 1-5 yang di pojok memang strategis, pemandangan luas ke segala penjuru, dan sekaligus jadi pusat perhatian tentunya.
Lha gimana gak jadi pusat perhatian, kita tuh paling rame dan berisik, nyanyi dengan gitar kopong udah jadi pemandangan sehari2, gak cewek gak cowok. 
Semua kompak, sebutlah lagu2 yg top masa itu, mulai love of a lifetime, to be with you, when the children cry, more than words, you're all i need, sampai lagu rumah kita, terajana, hahahaha komplit, nah kalo lagu2 indonesia yg main gitar itu (Almarhum) Roby irawan, kalau Mukhtar pinata dia spesialis lagu2 bang haji rhoma, asiiiik deh.... tariiik mang...!!!
Temen2 kelas lain seperti sigit, (almarhum) bouvy, (almarhum) jhony auri, dll pasti nongkrong nya di depan kelas 1-5, jelas suasana makin seruuu...!!!


 Sore setelah jam isirahat & sholat, kita lanjut belajar, seminggu sekali kita ada pelajaran olahraga, gurunya pak Diah Dirman, orangnya lucu dan riang, sabar dan akrab dengan anak2, pertama kali saya belajar main basket itu ya di sma ini, sebelumnya gak pernah maen basket. belajar dribble, bawa bola, shooting , lay-up ya semua diajari pak Diah. mantap lah, cuma buat anak2 cewek mah susah ya. soalnya bolanya lumayan berat dan ring basket kan tinggi, hahahaha banyak cewek yg shooting tapi gak sampe 😁.

Upacara Bendera.
karena kita masuk siang, upacaranya ya sabtu sore, yg upacara senin pagi itu anak kelas 2 & 3, maklum kelasnya gak cukup. 
asik juga upacara sore, penurunan bendera dan pake baju pramuka. 

Pulang Sekolah
Teng teng teng, suara bel sekolah tanda pulang berasal dari velg mobil dipukul pake besi.
Temen2 yg di serang pada balik pake kopas (koperasi angkutan serang) angkot suzuki carry warna biru muda.
Temen2 kyk sigit, bouvy ngekos di dekat sekolah, maklum kalo balik ke suralaya terlalu jauh. Bisa jam 7 jam 8 sampe rumah.
Nah buat kita yg rumahnya di cilegon / merak, kita naik bis kecil yg arah ke merak,  berdiri nunggu bis di trotoar di sebrang sekolah, favorit kita bis "Rudi" jurusan merak-rangkas bitung, plat nomer nya A1148XX itu yg paling ngebut hahaha, pokoknya kalo ada bisa rudi, langsung kita kejar & berebutan naik. ongkos nya waktu itu murah cuma 200 perak.
ada bis lain kyk sinar kencana, mutiara, ahh tapi ini mah lemot, keong, jalan pelan, ngetemnya lama, kalo ada orang berdiri di pinggir jalan langsung aja berenti, padahal belum tentu naik. hahahahaha tapi kalo gak ada pilihan baru deh naik ini. berapa kali udah terpaksa naik sinar kencana ternyata disalip sama bis Rudi, yaahhhh rasanya nyesell banget. 
temen rombongan cilegon barengan naik bis pulang sekolah: saya, aton, febri, tommy, madliyas, jhoni auri, bouvy, sigit, joni perdamean, mukti, dody gunawan, iman, iqbal, ferry, vera, dewi, ani,  dll 
Kadang seneng banget kalo ada bis PATAS sri maju / arimbi ac jurusan merak jakarta atau merak bandung dari pool mau ke merak. mereka mau ngangkut kita2 anak sekolah, ya daripada kosong, lumayan buat tambahan kenek & pak supir , 200 per orang kalo penuh bisa dapet 10ribu, jaman itu 10ribu udah bisa makan KFC 2 porsi :)

Foto: bis Rudi & Mutiara, tidak sama persis tapi lumayan mirip lah








Mobil Box
pernah juga suatu sore pulang sekolah, saya sedang berdiri menunggu bis, tiba2 ada sebuah mobil box berhenti di depan saya. kenek nya pun turun, 
"dik, mau tanya, alamat ini dimana ya" dia menunjukkan secarik kertas bertuliskan: Jalan Baja 1, No.22, Cilegon,  
"lho ini sih dekat rumah saya"

ternyata mobil box ini dari jakarta mau kirim barang ke cilegon, qadarullah dia nanya ke saya, kok pas sekali.
saya pun naik mobil box itu, duduk bertiga, saya dipinggir, sambil sikut saya menyender di jendela mobil itu, kenek & pak supir pun tersenyum lebar,  sambil menunjukkan jalan dari dari smansa, luruss menuju alun2 kota serang, taman, kramat watu, pelamunan, krapyak, pci, lanjutt terusss menuju cilegon.
kami pun ngobrol,"wah ternyata masih jauh ya, saya bingung dik, dari tadi cari2 alamat gak ketemu".  
"ya iya lah, lha wong alamatnya cilegon , pak supirnya nyasar ke serang".
waktu itu (tahun 1992 belum ada jalan tol) dari serang ke cilegon sekitar 20km, ditempuh sekitar 35 menit.
.....
Angin sepoi-sepoi menerpa pipiku dari jendela mobil, Langit Lembayung senja berwarna orange kebiruan, tanda sudah mulai magrib, 
dikejauhan sayup2 terdengar suara khas muadzin yg saya kenal, "allahu akbar allahu akbar..", lantunan adzan dari speaker TOA masjid,  siapa lagi kalo bukan suara Pak Subkhi, petugas marbot masjid Al Qadar yg terletak dijalan kawat.


Kami pun sampe di alamat yang dituju, pak supir keluar dari mobil 
 toktoktok
ibu yang punya rumah pun keluar, 

"ooo barang pesanan saya sudah datang ya" kata si ibu. 

"maaf bu saya kesasar, untung ketemu adik ini, dia yg nunjukin jalan"

akhirnya saya pamit, pak supir mengucapkan banyak terimakasih. 
Ibu yg punya rumah pun mengucapkan terimakasih. 
saya pun dengan riang melangkahkan kaki menuju rumah (cuma 5 menit). lumayan bisa pulang dengan aman selamat dan gratis,  uang ongkos 200 perak bisa buat jajan besok 😁 alhamdulillah

Foto: Rumah jalan baja.1 no.22, bentuknya masih sama, namun kini sudah kosong.

Alhamdulillah ya Allah, saya rindu sekali masa2 itu... 


bersambung....