Berikut tiga doa Nabi Sulaiman untuk memohon kekayaan yang melimpah kepada Allah SWT 1. Surat Shad Ayat ke-35
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لأحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ Latin: Rabbighfirlii wa hablii mulkan laa yanbaghi li ahadin min ba'dii innaka antal wahhaab
Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Pemberi." (Shad: 35) Doa wirid Nabi Sulaiman tersebut bisa diamalkan sebelum menjalankan aktivitas berdagang ataupun bekerja. Doa tersebut selalu dibaca Nabi Sulaiman setiap kali mengawali aktivitasnya dengan membaca doa Bismillahirrahmanirrahim.
2. Surat An Naml Ayat ke-30 Doa Nabi Sulaiman selanjutnya, yaitu termaktub dalam surat An Naml ayat ke-30. Dalam doa tersebut berisi ajakan Nabi Sulaiman kepada Ratu Bilqis untuk beriman kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman:
إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Latin: Innahuu min sulaimaana wa innahuu bismillahi rahmaanir rahiiim.
Artinya: Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya, "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." (QS. An Naml Ayat 30).
3. Surat An Naml Ayat ke-15 Selain dua surat di atas, Nabi Sulaiman juga ternyata memanjatkan doa syukur karena telah memperoleh kenikmatan. Doa tersebut ada dalam surat An Naml Ayat ke-15.
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ فَضَّلَنَا عَلٰى كَثِيْرٍ مِّنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِيْنَ
Latin: wa laqad ātainā dāwụda wa sulaimāna 'ilmā, wa qālal-ḥamdu lillāhillażī faḍḍalanā 'alā kaṡīrim min 'ibādihil-mu`minīn
Artinya: Dan sungguh, Kami telah memberikan ilmu kepada Dawud dan Sulaiman; dan keduanya berkata, “Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari banyak hamba-hamba-Nya yang beriman.”
Doa mohon rezeki ini tertera dalam hadis riwayat Abu Daud Nomor 5.092 dan Nasai Nomor 5.482.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لَا إِلَـٰهَ إِلَّا أَنْتَ
Allaahumma innii a'uudzu bika minal kufri wal faqr. Allaahumma innii a'uudzu bika min 'adzaabil qabri, laa ilaaha illaa anta.
Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau.
Imam Ahmad juga meriwayatkan doa memohon rezeki yang halal.
اللهم اكفين بخلالِكَ عَنْ اللَّهُمَّ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ.
Allaahumma akfinii bihalaalika 'an haraamik wa aghninii bifadhlika 'amman siwaak.
Ya Allah berilah aku kecukupan dengan rezeki yang halal, sehingga aku tidak memerlukan yang haram, dan berilah aku kekayaan dan karunia-Mu, sehingga aku tidak memerlukan bantuan orang lain selain dari-Mu.
Doa ini ada dalam hadis riwayat Ibnu Majah Nomor 925 dan Ahmad 6: 305, 322.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Allahumma innii as aluka 'ilman naafia wa rizqan thayyibaa wa 'amalan mutaqobbalaa.
Ya Allah sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rezeki yang halal, dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).
Doa yang agak panjang ini diriwayatkan Muslim Nomor 2.713. Diceritakan dari Zuhair bin Harb, diceritakan dari Jarir, dari Suhail, ia berkata, "Abu Shalih telah memerintahkan kepada kami apabila salah seorang di antara kami hendak tidur, hendaklah berbaring di sisi kanan kemudian mengucapkan:
اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ وَرَبَّ الأَرْضِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالإِنْجِيلِ وَالْفُرْقَانِ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ ، وَأَنْتَ الآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ، اقْضِعَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ
Allaahumma rabbas samaawaati wa rabbal ardhi wa rabbal 'arsyil 'azhim, rabbanaa wa rabba kulli syai in, faliqal habbi wan nawa, wa munzilat tauraati wal injiili wal furqaan, a'uudzubika min syarri kulli syai in anta akhidzun binaashiyatih, allaahumma antal awwalu fa laysa qablaka syai un wa antal aakhiru fa laysa ba'daka syai un wa antazh zhaahiru fa laysa fawqaka syai un wa antal baathinu fa laysa duunaka syai un, iqdhi'annad daina wa aghnina minal faqr.
Ya Allah Tuhan langit, Tuhan bumi, Tuhan Arsy yang agung, ya Tuhan kami Tuhan segala sesuatu, Tuhan yang menumbuhkan tanaman dari biji dan bulir, Tuhan yang menurunkan Kitab Taurat, Injil, dan Al-Qur’an, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apapun yang Engkau kuasai ubun-ubunnya, ya Allah Engkau lah Yang Maha Pertama, tidak ada sesuatu sebelum-Mu, Engkau lah Yang Maha Akhir, tidak ada sesuatu setelah-Mu, Engkau lah yang Maha Zahir, tidak ada sesuatu yang melebihi kezahiran-Mu, Engkau lah yang Maha Batin, tidak ada sesuatu yang melebihi kedekatan-Mu, kami memohon lunasilah utang kami dan kayakanlah kami dari kefakiran.
Bila ingin dipersingkat doanya dengan fokus pada permohonan perlindungan dari kefakiran yang terletak di akhir, tentu boleh saja. Berikut doanya.
اللَّهُمَّ أَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ
Allaahumma aghninaa minal faqr.
Ya Allah kayakanlah kami dari kefakiran
Ini doa mustajabnya
"Allahumma inni a'udzu bika minal hammi wal hazan, wa a'udzu bika minal 'ajzi wal kasal, wa a'udzu bika minal jubni wal bukhl, wa a'udzu bika min ghalabatid dain wa qahrir rijal."
Artinya: "Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kesedihan dan kebingungan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kikir, dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan manusia."